kakak volunteer |
penanaman pohon sukun |
Minggu, 28 Desember 2014 adalah tepat satu tahun rumah
baca Liukang oleh karena itu kami berinisiatif untuk merayakannya. Seperti kita
ketahui bersama ketika acara ulang tahun identik dengan tiup-tiup lilin dan
potong kue, kami melakukannya dengan cara yang berbeda dan lebih bermanfaat yaitu dengan menanam pohon
sukun. Berangkat dari keluhan orang yang berdomisili di liukang bahwa alasan
utama orang tidak betah untuk tinggal lama-lama disini adalah persediaan air
bersih. Air bersih di liukang satu-satunya bisa kita dapat dengan menadah air
hujan. Air sumur pun disana terasa payau. Oleh karena itu kami berinisiatif
menanam pohon sukun karena banyak referensi mengatakan bahwa fungsi pohon sukun
untuk menawarkan air. Itu sudah terbukti di pulau-pulau sekitar makassar dan di
kepulaan selayar.
Kami (Rahmat, Kak Deni, Kak Awan, Wahyu, Imam, Iwan, dan
Jeri) berangkat ke liukang menggunakan perahu tradisional yang kita kenal
sebagai jolloro dengan membawa 10 batang bibit pohon suku, puluhan buku bacaan
dan beberapa karya teman-teman mahasiswa. Disana kami telah di sambut adik-adik yang dari kemarin menunggu
kedatangan kami yang sempat kami tunda
karena cuaca yang buruk. Memang rencana awalnya kami nginap di liukang
akan tetapi beberapa volunteer masih ada urusannya yang belum diselesaikan karena
iwan harus ambil rapor sekolah dan Kak Deni kami tunggu karena dia tinggal di
Kota Bulukumba. Dan akhirnya kami
berkumpul jam 1, melihat cuaca pada waktu itu tidak memungkinkan untuk
menyeberang maka kami mengambil keputusan untuk menunda keberangkatan sampai
besok.
Setelah kami sampai, pertama-tama yang kami lakukan
adalah melapor ke rumah tokoh masyarakat dan akan melakukan kegiatan seperti
yang kami komunikasikan beberapa hari yang lalu, di rumahnya kami bagi tugas,
ada yang ke rumah baca, ada yang pasang spanduk, ada yang pergi ke sekolah
untuk menemui salah seorang gurunya. Di halaman rumahnya lah kami melakukan
kegiatan seperti sharing-sharing (introduce, berbagi pengalaman dan Motivasi) ,
kursus kilat (Bahasa Inggris, Matematika, Seni dan Penjas), penanaman pohon
sukun dengan adik panda dan masyarakat). Itulah aksi kecil kami lakukan pada
hari itu, niat yang baik akan diringi dengan respon yang baik. Buktinya setelah
kami melakukan kegiatan, ada warga yang memanggil kami untuk makan siang,
meskipun waktu kami agak mepet karena perahu yang akan kami tumpangi sudah mau
berangkat ke bira karena angin yang sudah mulai kencang. Kami tetap kesana
untuk mencicipi hidangan yang sangat wahh karena dijamu sedemikian spesial.
Ditengah perjalanan kami di hadang ombak besar dan kami langsung putar arah ke
rute yang tidak seperti biasanya. Perahu kami sandar di Pelabuhan penyeberangan
Bira-Selayar. Thanks a lot of Kak Awan (Volunteer Lampung) yang telah
meluangkan waktunya untuk berbagi ilmu di Liukang dan teman-teman volunteer
lainnya. Kami tunggu kakak volunteer
sahabat pulau selain SULSELBAR dalam hal ini untuk bisa berbagi ilmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar