Tanjung
Bira merupakan pantai pasir putih yang halus dan bersih dengan air laut yang
jernih yang sangat terkenal di Sulawesi Selatan. Disini pengunjung juga dapat
menyaksikan matahari terbit dan terbenam serta keindahan dua pulau yang ada
didepannya yaitu pulau Liukang loe dan pulau Kambing (tidak berpenghuni).
Tanjung Bira terletak sekitar 200 km dari Kota Makassar atau 40 km dari
Kabupaten Bulukumba.
Berkunjung ke Pulau Liukang Loe
di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, bisa menjadi pilihan apabila Anda
menyukai pantai, laut, dan keindahan alam. Wisatawan tidak hanya bisa menikmati
keeksotisan terumbu karang, tapi sekaligus belanja beraneka kuliner dan membeli
cendera mata khas masyarakat Liukang Loe berupa sarung tenun Bangkuru Bira,
Bulukumba.
Pulau Liukang merupakan pulau
batu yang ditutupi gugusan batu karang yang berpusat di tengah pulau. Seluruh
pinggiran pulau dikelilingi hamparan pasir putih yang tak kalah indahnya dengan
pasir putih yang ada di Tanjung Bira. Di sebelah barat pulau merupakan
permukiman penduduk yang berjumlah sekitar 300 kepala keluarga.
LIUKANG
LOE. Penamaan dari Bahasa Konjo yang berarti Liu -
Liukang = Kayu Hitam dan Loe = Banyak, dimana memang sesungguhnya dapat
ditemukan pada waktu itu banyak kayu hitam. Selain dikenal dengan nama liukang
yang berarti “banyak kayu hitam” pulau ini sangat fenomenal dengan pasir
pantainya sangat putih dan lembut serta pemandangan bawah lautnya yang indah.
Pulau
Liukang Loe terletak di wilayah peraiaran sebelah selatan pulau Sulawesi
tepatnya pada posisi 05038’20” – 05039’84” LS dan 120025’14.87” – 120026’46,75”
BT. Jika penenmpu perjalanan dari Makassar menuju bira kira-kira memakan waktu
selama 6 Jam, kemudian perjalanan dilanjutkan kembali menyebrangi pantai
tanjung Bira menuju pulau Liukang loe menggunakan perahu kayu namun seiring
berjalannya pembangunan dan teknologi di desa Bira kita sudah dapat menggunakan
Speed Boat, kita dapat menempu perjalan selama 15 menit.
Pulau
Liukang Loe terdiri Kampung Buntutuleng
dan Passilohe. Luas wilayah
Pulau Liukang Loe sekitar 5,67 km2 dengan panjang pantai 6 km.
Sebagian besar daratan Pulau Liukang Loe tersusun dari batu karang dan merupakan
daratan perbukitan. Bukit tertinggi (elevasi) di Pulau Liukang Loe mencapai 17
meter dari permukaan laut dengan bentuk bergelombang.
Utara : Pantai Bira.
Selatan : Pulau Selayar.
Barat : Laut Flores.
Timur : Pulau Kambing
Dipulau
ini kita dapat menikmati berbagai panorama alam yang indah, mulai dari
Snorkeling, Diving, sampai berenang dengan penyu, disamping itu kita juga dapat
menikmati kuliner khas dari pulau itu dengan disugukan pemandangan yang dapat
melepas penat.
Dipulau
berpasir putih dan berair jernih ini terdapat berbagai macam potensi
didalamnnya, baik sumber daya manusia maupun sumber daya alamnnya, jika
ditinjau dari sumber daya alamnnya sudah bukan suatu tanda tanya lagi tapi hanya sedikit
memperjelas bahwa di pulau liukang loe ini terdapat potensi bawah laut yang sangat besar, mulai
dari hewan lautnya, terumbu karang, dan pemandangan yang sangat eksotis. Hewan
lautnya yang dapat dijual bahkan dapat dikomsumsi sendiri merupkan hal yang
tidak banyak kita temui dikepulauan kecil lain, dan juga taman bawa lautnya
yang mengundang berbagai pengunjung luar negeri bahkan dalam negeri juga suatu hal yang
sangat istimewa bagi masyarakat kepulauan, dan juga kerang-kerangnya dapat
dibuat suatu cendera mata sebagai ole-ole pengunjung.
Selain
ditinjau dari sumber daya alamnnya, sumber daya manusianya juga tidak jauh
menarik, mulai dari penduduk lelaki yang sebahagian besar permata pencaharian
sebagai nelayan dan juga kebanyakan wanita di kepulauan itu meluangkan waktunya
untuk bertenun sarung khas Bira. Di pulau ini kebanyakan dari yang tidak mempunyai pekerjaan merka
lebih memilih untuk memanfaatkan sumber daya alamnnya, mulai dari membuat
kerajinan dari kerang sampai membuat ikan asin dengan cara yang masih sangat
tradisional, karena masih kurangnnya pengetahuan dalam mebuat suatu produk
menjadi lebih terlihat modern, jadi sangat diperlukan pembinaan dalam hal
tersebut.
Jika
mereka lebih mampu mengemas suatu produk menjadi lebih modern ini dapat menjadi
salah satu penunjang meningkatnya perekonomian di daerah tersebut, misalnya
jika cendramata dibuat menjadi lebih kreatif dan menarik ini dapat meningkatkan
daya beli konsumen, dan juga jika ikan asin dapat dikemas dalam bentuk yang
jauh leih higenis dan menarik ini dapat mereka jadikan penghasilan yang jauh
lebih menjanjikan, bukan hanya mampu bersaing dalam pasar kampung bahkan mereka
dapat bersaing di pasar dunia.
Ditinjau
dari segi pendidikannya ini sangat memprihatikan karena minimnya bantuan dari
pemerintah setempat serta kurangnya tenaga pengajar yang suka rela, pendidikan di pulau liukang
loe ini masih sangat jauh dari kata layak, bahkan banyak anak-anak yang putus
sekolah begitu saja karena kurangnya biaya untuk bersekolah, dan masih
banyaknya pemikiran dari orang tua mereka bahwa pendidikan itu tidak penting,
menurut mereka jika memang anak tersebut sudah mampu melaut itu sudah cukup .
Dan
kemudian Kita dapat lihat dari bangunan
sekolah yang tingkat sekolah dasarnya bergabung (seatap) dengan sekolah
menengah pertama bahkan jika akan melangsungkan ujian Nasional yang serentak
dilaksanaan se Indonesia para siswanya pun harus menyebrang pulau ke Desa Bira
untuk mengikuti Ujian bersama siswa sekolah menegah pertama di desa Bira.
Kemudian setelah lulus dari bangku sekolah pertama mereka tidak dengan begitu
saja mapu melanjutkan sekolah ke pendidikan yang lebih tinggi yaitu sekolah
menengah atas atau sekolah menengah kejuruan, karena tidak adanya psilitas
sekolah menengah atas atau bahkan sekolah menegah kejuruan di pulau liukang
loe.
Keadaan
ini membuat kami merasa simpati dengan
adik-adik yang tidak mampu bersekolah dengan layak seperti anak seusia mereka,
maka dari itu selaku pemuda Bira yang peduli terhadap pendidikan di Indonesia
khususnya di pulau Liukang Loe untuk membangunnya mulai dari hal yang terkecil,
seperti digagasnya pendirian rumah baca liukang loe untuk meningkatakan minat
baca para generasi muda maupun mereka yang sudah tua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar