Selasa, 06 Mei 2014

Ekspose Liukang ;



Tanjung Bira merupakan pantai pasir putih yang halus dan bersih dengan air laut yang jernih yang sangat terkenal di Sulawesi Selatan. Disini pengunjung juga dapat menyaksikan matahari terbit dan terbenam serta keindahan dua pulau yang ada didepannya yaitu pulau Liukang loe dan pulau Kambing (tidak berpenghuni). Tanjung Bira terletak sekitar 200 km dari Kota Makassar atau 40 km dari Kabupaten Bulukumba.
Berkunjung ke Pulau Liukang Loe di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, bisa menjadi pilihan apabila Anda menyukai pantai, laut, dan keindahan alam. Wisatawan tidak hanya bisa menikmati keeksotisan terumbu karang, tapi sekaligus belanja beraneka kuliner dan membeli cendera mata khas masyarakat Liukang Loe berupa sarung tenun Bangkuru Bira, Bulukumba.
Pulau Liukang merupakan pulau batu yang ditutupi gugusan batu karang yang berpusat di tengah pulau. Seluruh pinggiran pulau dikelilingi hamparan pasir putih yang tak kalah indahnya dengan pasir putih yang ada di Tanjung Bira. Di sebelah barat pulau merupakan permukiman penduduk yang berjumlah sekitar 300 kepala keluarga.
LIUKANG LOE.  Penamaan dari Bahasa Konjo yang berarti Liu  - Liukang = Kayu Hitam  dan Loe = Banyak, dimana memang sesungguhnya dapat ditemukan pada waktu itu banyak kayu hitam. Selain dikenal dengan nama liukang yang berarti “banyak kayu hitam” pulau ini sangat fenomenal dengan pasir pantainya sangat putih dan lembut serta pemandangan bawah lautnya yang indah.
            Pulau Liukang Loe terletak di wilayah peraiaran sebelah selatan pulau Sulawesi tepatnya pada posisi 05038’20” – 05039’84”  LS dan 120025’14.87” – 120026’46,75” BT. Jika penenmpu perjalanan dari Makassar menuju bira kira-kira memakan waktu selama 6 Jam, kemudian perjalanan dilanjutkan kembali menyebrangi pantai tanjung Bira menuju pulau Liukang loe menggunakan perahu kayu namun seiring berjalannya pembangunan dan teknologi di desa Bira kita sudah dapat menggunakan Speed Boat, kita dapat menempu perjalan selama 15 menit.
Pulau Liukang Loe terdiri Kampung Buntutuleng dan Passilohe. Luas wilayah Pulau Liukang Loe sekitar 5,67 km2 dengan panjang pantai 6 km. Sebagian besar daratan Pulau Liukang Loe tersusun dari batu karang dan merupakan daratan perbukitan. Bukit tertinggi (elevasi) di Pulau Liukang Loe mencapai 17 meter dari permukaan laut dengan bentuk bergelombang.

Utara   : Pantai Bira.
Selatan : Pulau Selayar.
Barat   : Laut Flores.
Timur   : Pulau Kambing
Dipulau ini kita dapat menikmati berbagai panorama alam yang indah, mulai dari Snorkeling, Diving, sampai berenang dengan penyu, disamping itu kita juga dapat menikmati kuliner khas dari pulau itu dengan disugukan pemandangan yang dapat melepas penat.
Dipulau berpasir putih dan berair jernih ini terdapat berbagai macam potensi didalamnnya, baik sumber daya manusia maupun sumber daya alamnnya, jika ditinjau dari sumber daya alamnnya sudah bukan suatu tanda tanya lagi tapi hanya sedikit memperjelas bahwa di pulau liukang loe ini terdapat potensi bawah laut yang sangat besar, mulai dari hewan lautnya, terumbu karang, dan pemandangan yang sangat eksotis. Hewan lautnya yang dapat dijual bahkan dapat dikomsumsi sendiri merupkan hal yang tidak banyak kita temui dikepulauan kecil lain, dan juga taman bawa lautnya yang mengundang berbagai pengunjung luar  negeri bahkan dalam negeri juga suatu hal yang sangat istimewa bagi masyarakat kepulauan, dan juga kerang-kerangnya dapat dibuat suatu cendera mata sebagai ole-ole pengunjung.
Selain ditinjau dari sumber daya alamnnya, sumber daya manusianya juga tidak jauh menarik, mulai dari penduduk lelaki yang sebahagian besar permata pencaharian sebagai nelayan dan juga kebanyakan wanita di kepulauan itu meluangkan waktunya untuk bertenun sarung khas Bira. Di pulau ini kebanyakan  dari yang tidak mempunyai pekerjaan merka lebih memilih untuk memanfaatkan sumber daya alamnnya, mulai dari membuat kerajinan dari kerang sampai membuat ikan asin dengan cara yang masih sangat tradisional, karena masih kurangnnya pengetahuan dalam mebuat suatu produk menjadi lebih terlihat modern, jadi sangat diperlukan pembinaan dalam hal tersebut.
Jika mereka lebih mampu mengemas suatu produk menjadi lebih modern ini dapat menjadi salah satu penunjang meningkatnya perekonomian di daerah tersebut, misalnya jika cendramata dibuat menjadi lebih kreatif dan menarik ini dapat meningkatkan daya beli konsumen, dan juga jika ikan asin dapat dikemas dalam bentuk yang jauh leih higenis dan menarik ini dapat mereka jadikan penghasilan yang jauh lebih menjanjikan, bukan hanya mampu bersaing dalam pasar kampung bahkan mereka dapat bersaing di pasar dunia.
Ditinjau dari segi pendidikannya ini sangat memprihatikan karena minimnya bantuan dari pemerintah setempat serta kurangnya tenaga pengajar  yang suka rela, pendidikan di pulau liukang loe ini masih sangat jauh dari kata layak, bahkan banyak anak-anak yang putus sekolah begitu saja karena kurangnya biaya untuk bersekolah, dan masih banyaknya pemikiran dari orang tua mereka bahwa pendidikan itu tidak penting, menurut mereka jika memang anak tersebut sudah mampu melaut itu sudah cukup .
Dan kemudian  Kita dapat lihat dari bangunan sekolah yang tingkat sekolah dasarnya bergabung (seatap) dengan sekolah menengah pertama bahkan jika akan melangsungkan ujian Nasional yang serentak dilaksanaan se Indonesia para siswanya pun harus menyebrang pulau ke Desa Bira untuk mengikuti Ujian bersama siswa sekolah menegah pertama di desa Bira. Kemudian setelah lulus dari bangku sekolah pertama mereka tidak dengan begitu saja mapu melanjutkan sekolah ke pendidikan yang lebih tinggi yaitu sekolah menengah atas atau sekolah menengah kejuruan, karena tidak adanya psilitas sekolah menengah atas atau bahkan sekolah menegah kejuruan di pulau liukang loe.
Keadaan ini membuat  kami merasa simpati dengan adik-adik yang tidak mampu bersekolah dengan layak seperti anak seusia mereka, maka dari itu selaku pemuda Bira yang peduli terhadap pendidikan di Indonesia khususnya di pulau Liukang Loe untuk membangunnya mulai dari hal yang terkecil, seperti digagasnya pendirian rumah baca liukang loe untuk meningkatakan minat baca para generasi muda maupun mereka yang sudah tua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar